NAMA : ARIF EKA WIJAYA
KELAS : 4IA20
NPM : 51410072
PENDAHULUAN
Persaingan dalam bidang bisnis untuk
perusahaan-perusahaan sekarang ini memaksa mereka harus menata ulang
keuangannya. Mereka memiliki strategi untuk menguatkan bisnis yang sedang
mereka jalani dengan cara melakukan merger dengan perusahaan-perusahaan lainnya.
Mereka berkolaborasi dengan perusahaan-perusahaan lainnya.
Praktisi Teknologi Informasi sering
menjumpai permasalahan rumit ketika menghadapi tantangan dimana beberapa sistem
informasi yang berbeda harus diintegrasikan. Contoh peristiwa ini antara lain
akuisisi dan merger , penggabungan beberapa instansi pemerintahan, kerja sama
program berbasis lintas sektoral, dsb. Dalam menghadapi ini, metodologi yang
digunakan harus mampu menjawab berbagai kendala teknis ataupun non teknis yang
sekiranya sering dijumpai pada setiap isu penggabungan. Artinya, metodologi
yang dipakai harus dibangun dengan memperhatikan berbagai aspek tersebut.
Salah satu permasalahan rumit yang
kerap dijumpai para praktisi teknologi informasi adalah ketika menghadapi
tantangan dimana sejumlah sistem informasi yang berbeda harus diintegrasikan.
Peristiwa yang dimaksud misalnya terjadi pada saat aktivitas merger dan
akuisisi, penggabungan satu atau dua institusi pemerintahan, kerjasama program
berbasis lintas sektoral, dan lain sebagainya. Berdasarkan pengalaman,
kompleksitas permasalahan yang dijumpai tidak saja bertumpu pada aspek teknis,
namun kerap lebih menonjol pada hal-hal yang bersifat non-teknis (baca:
politis) yang biasanya didominasi oleh isu “ego
sektoral” pada masing-masing institusi yang terlibat. Tanpa adanya strategi
yang jelas, maka sering kali kegiatan integrasi sistem tersebut menemui jalan
buntu, atau tidak berhasil. Kunci permasalahan terjadinya fenomena tersebut
pada dasarnya terletak pada kesalahan pemilihan pendekatan atau metodologi
proses terkait.
Dalam menghadapi tantangan ini,
metodologi yang dipergunakan harus mampu menjawab berbagai kendala teknis
maupun non teknis yang seyogiyanya dijumpai pada setiap isu penggabungan.
Artinya, metodologi yang dipakai harus dibangun dengan memperhatikan berbagai
aspek yang dimaksud tersebut.
TEORI
SII (Strategy of Information
Integration) dirasakan perlu untuk menyelesaikan integrasi sistem yang
tidak berhasil, ada enam tahap pelaksanaan integrasi, antara lain :
- Eksploitasi Kapabilitas Lokal
- Lakukan Integrasi Tak Tampak
- Kehendak Berbagi Pakai
- Redesain Arsitektur Proses
- Optimalkan Infrastruktur
- Transformasi Organisasi
- Exploit Local Capabilities. Pada tahap ini, yang perlu dilaksanakan adalah melakukan pengembangan maksimal terhadap kapabilitas sistem informasi masing-masing organisasi. Tujuan dari dilakukannya tahap ini adalah untuk memahami secara sungguh-sungguh batasan maksimal kemampuan sistem informasi dalam menghasilkan kebutuhan manajemen strategis dan operasional organisasi yang bersangkutan – baik dilihat dari segi keunggulannya maupun keterbatasannya.
- Conduct Soft Integration. Pada setiap kerjasama atau kolaborasi dua atau lebih organisasi kerap mendatangkan kebutuhan baru. Dan ketika kebutuhan bersama ini muncul, seringkali tidak dapat dipenuhi oleh sebuah sistem informasi yang dimiliki salah satu anggota konsorsium. Pada saat kebutuhan baru ini berhasil didefinisikan secara jelas, masing-masing organisasi melalui wakilnya berkumpul dan berdiskusi bersama untuk mencari jalan keluar pemenuhan kebutuhan yang ada. Pada saat inilah sebenarnya hakekat ”integrasi” telah dilakukan. Secara teknis yang biasa dihasilkan adalah ide-ide solusi dalam bentuk penambahan sejumlah entitas atau komponen sebagai jembatan antara satu sistem dan sistem lainnya tanpa harus merusak masing-masing sistem informasi yang telah dianggap baik bekerja oleh setiap organisasi yang ada. Keluaran sesungguhnya dalam tahap ini adalah kepercayaan dan kesadaran akan perlunya kerjasama untuk memecahkan solusi.
- Share Common Resources. Langkah berikutnya adalah melakukan evaluasi seberapa efisien dan optimum solusi yang telah di dapat berhasil dibangun, terutama dalam kaitannya dengan pemanfaatan beraneka ragam sumber daya organisasi. Sekali lagi para wakil dari masing-masing organisasi akan berkumpul dan melihat bahwa banyak peluang untuk meningkatkan kinerja solusi yang dihasilkan jika dan hanya jika adanya ”sharing” atau pola berbagi pakai antar sumber daya teknologi informasi yang dimiliki masing-masing organisasi. Keluaran terpenting dari tahap ini adalah mulai bergesernya pemikiran-pemikiran yang didominasi oleh faktor emosional ke ide-ide brilian yang dipandu oleh pemikiran rasional.
- Redesign Process Architecture. Mencari solusi dengan berbekal berbagi pakai sumber daya biasanya dapat dilakukan untuk memenuhi kebutuhan pemilik kepentingan internal. Di sinilah tahap penentu integrasi diuji kembali, karena yang akan terlibat adalah pimpinan nomor satu dari masing-masing organisasi. Keluaran dari tahap terberat ini adalah kesepakatan untuk melakukan kolaborasi secara lebih jauh, yaitu dengan memperhatikan nilai (atau value) dari pemegang kepentingan utama dari seluruh organisasi yang berkolaborasi. Ragam proses baru inilah yang akan menjadi cikal bakal atau embrio arsitektur sebuah sistem informasi terintegrasi yang dimaksud, yang merupakan penjelmaan ”secara tidak sadar” kumpulan sistem informasi organisasi beragam yang ada.
- Optimise Network Infrastructure. Rancangan beraneka ragam proses baru yang dihasilkan pada tahap sebelumnya tidaklah akan berjalan secara efektif, efisien, optimal, dan terkontrol dengan baik apabila secara fundamental tidak dilakukan penyesuaian terhadap infrastruktur organisasi yang ada – dalam hal ini adalah arsitektur sistem informasi terintegrasi yang dimiliki. Keluaran dari tahap optimaliasi ini adalah sebuah sistem informasi terpadu yang dapat bekerja secara efektif melayani kepentingan vertikal maupun horisontal. Dan tentu saja yang tidak kalah pentingnya, yaitu semakin eratnya relasi antar organisasi yang berkolaborasi setelah melewati sejumlah tahap sebelumnya.
- Transform Organisation Landscape. Tahap terakhir yang akan dicapai sejalan dengan semakin eratnya hubungan antar organisasi adalah transformasi masing-masing organisasi. Transformasi yang dimaksud pada dasarnya merupakan akibat dari dinamika kebutuhan lingkungan eksternal organisasi yang memaksanya untuk menciptakan sebuah sistem organisasi yang adaptif terhadap perubahan apapun.
Menurut beberapa ahli, SII (Strategy
of Information Integration) antara lain:
- Menurut Alfred Chandler: The determination of the basic long-term goals and objectives of an enterprise, and the adoption of courses of action and the allocation of resources necessary for carrying out these goals.Menurut James Brian Quin: The pattern or plan that integrates an organization’s major goals, policies, and action squences into a cohesive whole.
- Menurut William F. Glueck: A unified, comprehensive, and integrated plan designed to ensure that the basic objectives of the enterprises are achieved.Menurut Henry Mintzberg: A pattern in a stream of decisions or actions.
- Menurut Wikipedia: A long term plan of action designed to achieve a particular goal, most often “winning”.
- Kutipan dari buku Pengantar Manajemen Strategik Kontemporer, Strategik di Tengah Operasional / J. Hutabarat dan M. Huseini, dikatakan bahwa: Dalam bidang manajemen, definisi mengenai strategi cukup beragam dan bervariasi dari beberapa ahli dan pengarangnya. Gerry Johnson dan Kevan Scholes (dalam buku “Exploring Corporate Strategy”) misalnya mendefinisikan strategi sebagai arah dan cakupan jangka panjang organisasi untuk mendapatkan keunggulan melalui konfigurasi sumber daya alam dan lingkungan yang berubah untuk mencapai kebutuhan pasar dan memenuhi harapan pihak yang berkepentingan (stakeholder).
- Henry Mintzberg mendefinisikan strategi sebagai 5P, yaitu: strategi sebagai PERSPECTIF, strategi sebagai POSISI, strategi sebagai PERENCANAAN, strategi sebagai POLA kegiatan, dan strategi sebagai “PENIPUAN” (Ploy) yaitu muslihat rahasia.Sebagai Perspektif, di mana strategi dalam membentuk misi, misi menggambarkan perspektif kepada semua aktivitas. Sebagai Posisi, di mana dicari pilihan untuk bersaing. Sebagai Perencanaan, dalam hal strategi menentukan tujuan performansi perusahaan. Sebagai Pola kegiatan, di mana dalam strategi dibentuk suatu pola, yaitu umpan balik dan penyesuaian.
ANALISIS
Menurut analisa
saya, SII merupakan sebuah globalisasi dan persaingan bebas secara
terbuka. Jadi, banyak organisasi perusahaan ataupun pemerintah membuat strategi
yang sama untuk menyusun kekuatan dan keunggulan baru dalam bersaing. Akibatnya
akan menimbulkan dampak seperti :
- Terjadinya merger dan akuisisi antar dua atau sejumlah organisasi dalam berbagai industry vertikal, seperti: perbankan, asuransi, manufaktur, pendidikan, kesehatan, dan lain sebagainya.
- Restrukturisasi korporasi yang dilakukan dengan mengubah pola relasi antar anak-anak perusahaan dalam sebuah konsorsium grup usaha.
- Strategi kerjasama berbagai institusi pemerintah secara lintas sektoral untuk meningkatkan kinerja birokrasi.
- Tuntutan berbagai mitra usaha dalam dan luar negeri untuk meningkatkan kualitas aliansi dan kolaborasi; dan lain sebagainya.
Dampak tersebut akan berdampak buruk pada sumber daya
masing-masing organisasi tersebut. Dengan kata lain untuk mengintegrasikan dua
atau lebih sistem informasi tidaklah semudah yang dipikirkan. Lama proses
integrasi dan sering gagalnya usaha tersebut menggambarkan tingkat kesulitan
yang dihadapi bukan karena kendala teknis, melainkan banyak didominasi oleh
politik organisasi.
Kebetulan dari pengalaman, saat ini saya masih bekerja di metroworld (http:// metroworld.us). Disana saya sebagai admin dari salah satu game. Game yang saya punya tidak hanya dari server saya saja, tetapi banyak juga dari server lain. Player pastinya mencari server terbaik, dan tugas dari admin adalah membuat bagaimana itu server bisa banyak usernya. Oleh karena itu, dengan perencanaan sesuai SII pastinya dalam suatu server dibutuhkan strategi agar dapat menarik minat bermain user.
Kebetulan dari pengalaman, saat ini saya masih bekerja di metroworld (http:// metroworld.us). Disana saya sebagai admin dari salah satu game. Game yang saya punya tidak hanya dari server saya saja, tetapi banyak juga dari server lain. Player pastinya mencari server terbaik, dan tugas dari admin adalah membuat bagaimana itu server bisa banyak usernya. Oleh karena itu, dengan perencanaan sesuai SII pastinya dalam suatu server dibutuhkan strategi agar dapat menarik minat bermain user.
REFERENSI