Kamis, 12 Desember 2013

SII (STRATEGY OF INFORMATION INTEGRATION)



NAMA : ARIF EKA WIJAYA
KELAS : 4IA20
NPM     : 51410072


PENDAHULUAN

Persaingan dalam bidang bisnis untuk perusahaan-perusahaan sekarang ini memaksa mereka harus menata ulang keuangannya. Mereka memiliki strategi untuk menguatkan bisnis yang sedang mereka jalani dengan cara melakukan merger dengan perusahaan-perusahaan lainnya. Mereka berkolaborasi dengan perusahaan-perusahaan lainnya.
Praktisi Teknologi Informasi sering menjumpai permasalahan rumit ketika menghadapi tantangan dimana beberapa sistem informasi yang berbeda harus diintegrasikan. Contoh peristiwa ini antara lain akuisisi dan merger , penggabungan beberapa instansi pemerintahan, kerja sama program berbasis lintas sektoral, dsb. Dalam menghadapi ini, metodologi yang digunakan harus mampu menjawab berbagai kendala teknis ataupun non teknis yang sekiranya sering dijumpai pada setiap isu penggabungan. Artinya, metodologi yang dipakai harus dibangun dengan memperhatikan berbagai aspek tersebut.
Salah satu permasalahan rumit yang kerap dijumpai para praktisi teknologi informasi adalah ketika menghadapi tantangan dimana sejumlah sistem informasi yang berbeda harus diintegrasikan. Peristiwa yang dimaksud misalnya terjadi pada saat aktivitas merger dan akuisisi, penggabungan satu atau dua institusi pemerintahan, kerjasama program berbasis lintas sektoral, dan lain sebagainya. Berdasarkan pengalaman, kompleksitas permasalahan yang dijumpai tidak saja bertumpu pada aspek teknis, namun kerap lebih menonjol pada hal-hal yang bersifat non-teknis (baca: politis) yang biasanya didominasi oleh isu “ego sektoral” pada masing-masing institusi yang terlibat. Tanpa adanya strategi yang jelas, maka sering kali kegiatan integrasi sistem tersebut menemui jalan buntu, atau tidak berhasil. Kunci permasalahan terjadinya fenomena tersebut pada dasarnya terletak pada kesalahan pemilihan pendekatan atau metodologi proses terkait.
Dalam menghadapi tantangan ini, metodologi yang dipergunakan harus mampu menjawab berbagai kendala teknis maupun non teknis yang seyogiyanya dijumpai pada setiap isu penggabungan. Artinya, metodologi yang dipakai harus dibangun dengan memperhatikan berbagai aspek yang dimaksud tersebut.

TEORI

SII (Strategy of Information Integration) dirasakan perlu untuk menyelesaikan integrasi sistem yang tidak berhasil, ada enam tahap pelaksanaan integrasi, antara lain :
  1. Eksploitasi Kapabilitas Lokal
  2. Lakukan Integrasi Tak Tampak
  3. Kehendak Berbagi Pakai
  4. Redesain Arsitektur Proses
  5. Optimalkan Infrastruktur
  6. Transformasi Organisasi
  1. Exploit Local Capabilities. Pada tahap ini, yang perlu dilaksanakan adalah melakukan pengembangan maksimal terhadap kapabilitas sistem informasi masing-masing organisasi. Tujuan dari dilakukannya tahap ini adalah untuk memahami secara sungguh-sungguh batasan maksimal kemampuan sistem informasi dalam menghasilkan kebutuhan manajemen strategis dan operasional organisasi yang bersangkutan – baik dilihat dari segi keunggulannya maupun keterbatasannya.
  2. Conduct Soft Integration. Pada setiap kerjasama atau kolaborasi dua atau lebih organisasi kerap mendatangkan kebutuhan baru. Dan ketika kebutuhan bersama ini muncul, seringkali tidak dapat dipenuhi oleh sebuah sistem informasi yang dimiliki salah satu anggota konsorsium. Pada saat kebutuhan baru ini berhasil didefinisikan secara jelas, masing-masing organisasi melalui wakilnya berkumpul dan berdiskusi bersama untuk mencari jalan keluar pemenuhan kebutuhan yang ada. Pada saat inilah sebenarnya hakekat ”integrasi” telah dilakukan. Secara teknis yang biasa dihasilkan adalah ide-ide solusi dalam bentuk penambahan sejumlah entitas atau komponen sebagai jembatan antara satu sistem dan sistem lainnya tanpa harus merusak masing-masing sistem informasi yang telah dianggap baik bekerja oleh setiap organisasi yang ada. Keluaran sesungguhnya dalam tahap ini adalah kepercayaan dan kesadaran akan perlunya kerjasama untuk memecahkan solusi.
  3. Share Common Resources. Langkah berikutnya adalah melakukan evaluasi seberapa efisien dan optimum solusi yang telah di dapat berhasil dibangun, terutama dalam kaitannya dengan pemanfaatan beraneka ragam sumber daya organisasi. Sekali lagi para wakil dari masing-masing organisasi akan berkumpul dan melihat bahwa banyak peluang untuk meningkatkan kinerja solusi yang dihasilkan jika dan hanya jika adanya ”sharing” atau pola berbagi pakai antar sumber daya teknologi informasi yang dimiliki masing-masing organisasi. Keluaran terpenting dari tahap ini adalah mulai bergesernya pemikiran-pemikiran yang didominasi oleh faktor emosional ke ide-ide brilian yang dipandu oleh pemikiran rasional.
  4. Redesign Process Architecture. Mencari solusi dengan berbekal berbagi pakai sumber daya biasanya dapat dilakukan untuk memenuhi kebutuhan pemilik kepentingan internal. Di sinilah tahap penentu integrasi diuji kembali, karena yang akan terlibat adalah pimpinan nomor satu dari masing-masing organisasi. Keluaran dari tahap terberat ini adalah kesepakatan untuk melakukan kolaborasi secara lebih jauh, yaitu dengan memperhatikan nilai (atau value) dari pemegang kepentingan utama dari seluruh organisasi yang berkolaborasi. Ragam proses baru inilah yang akan menjadi cikal bakal atau embrio arsitektur sebuah sistem informasi terintegrasi yang dimaksud, yang merupakan penjelmaan ”secara tidak sadar” kumpulan sistem informasi organisasi beragam yang ada.
  5. Optimise Network Infrastructure. Rancangan beraneka ragam proses baru yang dihasilkan pada tahap sebelumnya tidaklah akan berjalan secara efektif, efisien, optimal, dan terkontrol dengan baik apabila secara fundamental tidak dilakukan penyesuaian terhadap infrastruktur organisasi yang ada – dalam hal ini adalah arsitektur sistem informasi terintegrasi yang dimiliki. Keluaran dari tahap optimaliasi ini adalah sebuah sistem informasi terpadu yang dapat bekerja secara efektif melayani kepentingan vertikal maupun horisontal. Dan tentu saja yang tidak kalah pentingnya, yaitu semakin eratnya relasi antar organisasi yang berkolaborasi setelah melewati sejumlah tahap sebelumnya.
  6. Transform Organisation Landscape. Tahap terakhir yang akan dicapai sejalan dengan semakin eratnya hubungan antar organisasi adalah transformasi masing-masing organisasi. Transformasi yang dimaksud pada dasarnya merupakan akibat dari dinamika kebutuhan lingkungan eksternal organisasi yang memaksanya untuk menciptakan sebuah sistem organisasi yang adaptif terhadap perubahan apapun.
Menurut beberapa ahli, SII (Strategy of Information Integration) antara lain: 
  1. Menurut Alfred Chandler: The determination of the basic long-term goals and objectives of an enterprise, and the adoption of courses of action and the allocation of resources necessary for carrying out these goals.Menurut James Brian Quin: The pattern or plan that integrates an organization’s major goals, policies, and action squences into a cohesive whole.
  2. Menurut William F. Glueck: A unified, comprehensive, and integrated plan designed to ensure that the basic objectives of the enterprises are achieved.Menurut Henry Mintzberg: A pattern in a stream of decisions or actions.
  3. Menurut Wikipedia: A long term plan of action designed to achieve a particular goal, most often “winning”.
  4. Kutipan dari buku Pengantar Manajemen Strategik Kontemporer, Strategik di Tengah Operasional / J. Hutabarat dan M. Huseini, dikatakan bahwa: Dalam bidang manajemen, definisi mengenai strategi cukup beragam dan bervariasi dari beberapa ahli dan pengarangnya. Gerry Johnson dan Kevan Scholes (dalam buku “Exploring Corporate Strategy”) misalnya mendefinisikan strategi sebagai arah dan cakupan jangka panjang organisasi untuk mendapatkan keunggulan melalui konfigurasi sumber daya alam dan lingkungan yang berubah untuk mencapai kebutuhan pasar dan memenuhi harapan pihak yang berkepentingan (stakeholder).
  5. Henry Mintzberg mendefinisikan strategi sebagai 5P, yaitu: strategi sebagai PERSPECTIF, strategi sebagai POSISI, strategi sebagai PERENCANAAN, strategi sebagai POLA kegiatan, dan strategi sebagai “PENIPUAN” (Ploy) yaitu muslihat rahasia.Sebagai Perspektif, di mana strategi dalam membentuk misi, misi menggambarkan perspektif kepada semua aktivitas. Sebagai Posisi, di mana dicari pilihan untuk bersaing. Sebagai Perencanaan, dalam hal strategi menentukan tujuan performansi perusahaan. Sebagai Pola kegiatan, di mana dalam strategi dibentuk suatu pola, yaitu umpan balik dan penyesuaian.

ANALISIS

Menurut analisa saya, SII merupakan sebuah globalisasi dan persaingan bebas secara terbuka. Jadi, banyak organisasi perusahaan ataupun pemerintah membuat strategi yang sama untuk menyusun kekuatan dan keunggulan baru dalam bersaing. Akibatnya akan menimbulkan dampak seperti :
  • Terjadinya merger dan akuisisi antar dua atau sejumlah organisasi dalam berbagai industry vertikal, seperti: perbankan, asuransi, manufaktur, pendidikan, kesehatan, dan lain sebagainya.
  • Restrukturisasi korporasi yang dilakukan dengan mengubah pola relasi antar anak-anak perusahaan dalam sebuah konsorsium grup usaha.
  • Strategi kerjasama berbagai institusi pemerintah secara lintas sektoral untuk meningkatkan kinerja birokrasi.
  • Tuntutan berbagai mitra usaha dalam dan luar negeri untuk meningkatkan kualitas aliansi dan kolaborasi; dan lain sebagainya.
Dampak tersebut akan berdampak buruk pada sumber daya masing-masing organisasi tersebut. Dengan kata lain untuk mengintegrasikan dua atau lebih sistem informasi tidaklah semudah yang dipikirkan. Lama proses integrasi dan sering gagalnya usaha tersebut menggambarkan tingkat kesulitan yang dihadapi bukan karena kendala teknis, melainkan banyak didominasi oleh politik organisasi. 

Kebetulan dari pengalaman, saat ini saya masih bekerja di metroworld (http:// metroworld.us). Disana saya sebagai admin dari salah satu game. Game yang saya punya tidak hanya dari server saya saja, tetapi banyak juga dari server lain. Player pastinya mencari server terbaik, dan tugas dari admin adalah membuat bagaimana itu server bisa banyak usernya. Oleh karena itu, dengan perencanaan sesuai SII pastinya dalam suatu server dibutuhkan strategi agar dapat menarik minat bermain user.

REFERENSI

Minggu, 03 November 2013

CIM (CORPORATE INFORMATION MANAGEMENT)

NAMA : ARIF EKA WIJAYA
KELAS : 4IA20
NPM     : 51410072

 
PENDAHULUAN

CIM (Corporate Information Management) yang berarti Sistem Informasi Management Perusahaan adalah suatu proses untuk pembentukan strategi, merencanakan pasokan untuk informasi masa yang akan datang, proses meningkatkan nilai utilitas sumber daya informasi yang tersedia, memastikan kepatuhan terhadap informasi perundang-undangan yang berlaku dan juga meningkatkan laba atas investasi di teknologi informasi.
Pada setiap perusahaan pasti memiliki dan membutuhkan berbagai informasi yang diperlukan demi kelangsungan berjalannya suatu unit usahanya. Kemudian informasi tersebut pastinya juga ada yang mengatur dan mengelola agar bisa terjaga secara utuh, terstruktur, dan aman. Untuk itu, setiap bentuk kelompok usaha membutuhkan pemimpin dan arahan untuk mencapai sasaran. Orang yang memimpin tersebut adalah manajer atau administrator utama. Manajer atau administrator utama bertanggung jawab merencanakan, mengorganisir, mengontrol semua sumber daya dan mengarahkan orang ke dalam organisasi yang produktif dan bersatu. Manajemen merupakan proses yang melibatkan semua kegiatan pengambilan keputusan, koordinasi upaya kelompok, dan kepemimpinan.
Fungsi manajemen adalah menggabungkan sumber daya manusia, materi, uang, metode, mesin, dan moral untuk mencapai tujuan perusahaan. Fungsi manajemen mencakup faktor ekonomi, sumber daya manusia dan materi, dan mengarahkan orang. Kegiatan manajemen dilakukan oleh berbagai tingkat organisasi, dari presiden sampai supervisor. Jabatan manajer bervariasi tergantung pada sifat kerja dan tanggung jawab.
Salah satu permasalahan utama yang dihadapi manajemen seputar strategi implementasi teknologi informasi adalah bagaimana menentukan struktur organisasi yang tepat dan efektif sesuai dengan kondisi perusahaan. Banyak perusahaan besar di dunia yang gagal memanfaatkan teknologi informasi secara maksimal hanya karena kesalahan dalam merancang struktur organisasinya, bahkan tidak jarang ditemui kesalahan tersebut berakibat fatal bagi perusahaan karena memicu terjadinya “politik korporat” yang membuat keberadaan teknologi informasi menjadi kontra produktif bagi kemajuan usaha bisnis.
Oleh karena itulah berbagai usaha untuk menentukan struktur organisasi departemen atau divisi teknologi informasi di dalam sebuah perusahaan harus secara sungguh-sungguh diperhatikan seluk beluknya. Demikian pula hal yang terkait dengan teknik pengukuran kinerja bagian perusahaan yang mengurus sumber daya teknologi informasi harus benar-benar dipahami, dipergunakan, dan dievaluasi.

TEORI

Sistem Informasi Manajemen (SIM) terdiri dari kata “sistem”, “informasi”, dan “manajemen”. Sistem merupakan kumpulan elemen yang saling berhubungan satu sama lain yang membentuk satu kesatuan dalam usaha mencapai suatu tujuan. Informasi adalah hasil pemrosesan data yang diperoleh dari setiap elemen sistem tersebut menjadi bentuk yang mudah dipahami dan merupakan pengetahuan yang relevan yang dibutuhkan oleh orang untuk menambah pemahamannya terhadap fakta-fakta yang ada. Manajemen terdiri dari proses atau kegiatan yang dilakukan oleh pengelola perusahaan seperti merencanakan (menetapkan strategi, tujuan dan arah tindakan), mengorganisasikan, memprakarsai, mengkoordinir dan mengendalikan operasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Menurut beberapa ahli, sistem informasi manajemen antara lain:
1.      SIM adalah pengembagan dan penggunaan sistem-sistem informasi yang efektif dalam organisasi-organisasi (Kroenke, David, 1989). 
2.      SIM didefinisikan sebagai suatu sistem berbasis komputer yang menyediakan informasi bagi beberapa pemakai yang mempunyai kebutuhan yang serupa. Informasi menjelaskan perusahaan atau salah satu sistem utamanya mengenai apa yang telah terjadi di masa lalu, apa yang sedang terjadi sekarang dan apa yang mungkin terjadi di masa depan. Informasi tersebut tersedia dalam bentuk laporan periodik, laporan khusus dan output dari simulasi matematika. Informasi digunakan oleh pengelola maupun staf lainnya pada saat mereka membuat keputusan untuk memecahkan masalah (Mc. Leod, 1995). 
3.      SIM merupakan metode formal yang menyediakan informasi yang akurat dan tepat waktu kepada manajemen untuk mempermudah proses pengambilan keputusan dan membuat organisasi dapat melakukan fungsi perencanaan , operasi secara efektif dan pengendalian (Stoner, 1996).

Manajemen berasal dari kata “to manage” yang berarti mengatur, mengurus atau mengelola. Menurut beberapa ahli, manajemen antara lain:
1.      Menurut Horold Koontz dan Cyril O’donnel : Manajemen adalah usaha untuk mencapai suatu tujuan tertentu melalui kegiatan orang lain. 
2.      Menurut R. Terry : Manajemen merupakan suatu proses khas yang terdiri dari tindakan-tindakan perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengendalian yang dilakukan untuk menentukan serta mencapai sasaran yang telah ditentukan melalui pemanfaatan sumberdaya manusia dan sumberdaya lainnya. 
3.      Menurut James A.F. Stoner : Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian dan penggunakan sumberdaya organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi tang telah ditetapkan.
4.      Menurut Lawrence A. Appley : Manajemen adalah seni pencapaian tujuan yang dilakukan melalui usaha orang lain. 
5.      Menurut Drs. Oey Liang Lee : Manajemen adalah seni dan ilmu perencanaan pengorganisasian, penyusunan, pengarahan dan pengawasan daripada sumberdaya manusia untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

ANALISIS

Menurut analisa saya, CIM itu sangat diperlukan bagi perusahaan atau kelompok organisasi. Kenapa? Karena menurut saya, untuk mencapai tujuan dari perusahaan atau organisasi tertentu diperlukan suatu proses bertahap, mulai dari pembuatan strategi sampai pada peningkatan investasi di teknologi informasi perusahaan tersebut. Tentunya dengan pengelolaan yang tepat supaya perusahaan itu dapat berkembang.
Kebetulan dari pengalaman, saat ini saya masih bekerja di metroworld (http:// metroworld.us). Saya menjabat sebagai supervisor, sesuai dengan materi CIM maka saya akan membagi pengalaman pekerjaan dengan konsep penggunaan CIM tersebut. Kebetulan selain supervisor, saya sedikit membantu pada perancangan yang terdapat pada game di metroworld. Sedikit contoh pada game yang saya urus terdapat sebuah bot quiz (Trivia). Bot tersebut 24 jam online untuk dipakai oleh player dan pastinya diisi dengan data-data pertanyaan dan jawaban. Pertanyaan dan jawaban tersebut dibuat dan dirancang oleh pembuat sistem, si perancang membuat pertanyaan dan jawabannya lah yang akan dijadikan sebuah informasi kepada user/player supaya tidak hanya perancang yang tahu tetapi user juga sehingga menjadi efektif sistem tersebut.

REFERENSI

Kamis, 03 Oktober 2013

EBC (E-BUSINESS AND E-COMMERCE)

NAMA : ARIF EKA WIJAYA
KELAS : 4IA20
NPM     : 51410072


PENDAHULUAN

Perkembangan teknologi disaat ini merupakan hal primer. Keberadaan dari teknologi semakin mudah dijangkau dan dapat digunakan oleh siapa saja dengan fitur user friendly. Teknologi informasi juga ikut berkembang dengan pesatnya. Dalam mencari data atau informasi pun menjadi lebih mudah, karena semua data baik di pemerintahan ataupun di masyarakat mulai terkomputerisasi sehingga memudahkan dalam pencarian ataupun pemantauan data.
Internet adalah sebuah koneksi jaringan secara fisik dari jutaan komputer menggunakan protocol yang sama untuk sharing atau transmitting informasi. Dengan adanya internet pertukaran informasi semakin mudah dan murah. Sebagian masyarakat sekarang memanfaat internet ini untuk berbisnis / berniaga dalam menggunakan internet.
E-Commerce merupakan bagian dari E-Business, di mana cakupan E-Business lebih luas, tidak hanya sekedar perniagaan tetapi mencakup juga pengkolaborasian mitra bisnis, pelayanan nasabah, lowongan pekerjaan dll. Selain teknologi jaringan www, E-Business juga memerlukan teknologi basis data ( database ), surat elektronik ( e-mail ), dan bentuk teknologi non komputer yang lain seperti halnya sistem pengiriman barang, dan alat pembayaran untuk E-Commerce ini.
E-Business adalah kegiatan bisnis yang dilakukan secara otomatis dan semi-otomatis dilakukan dengan menggunakan teknologi elektronik. E-Business memungkinkan suatu perusahaan untuk berhubungan dengan sistem pemrosesan data internal dan eksternal secara lebih efisien dan fleksibel. E-Business juga banyak dipakai untuk berhubungan dengan suplier dan mitra bisnis perusahaan, serta memenuhi permintaan dan melayani kepuasan pelanggan secara lebih baik. E-Business melibatkan proses bisnis yang mencakup beberapa aspek seperti, pembelian elektronik dan manajemen suplai , pemrosesan order elektronik, penanganan pelayanan pelanggan, dan bekerja sama dengan mitra bisnis. E-Business dapat dilakukan dengan menggunakan Web , Internet, intranet , extranet , atau beberapa kombinasi dari semuanya. 

TEORI

  • E-commerce
    • Menurut Mariza Arfina dan Robert Marpaung e-commerce atau yang lebih dikenal dengan e-com dapat diartikan sebagai suatu cara berbelanja atau berdagang secara online atau direct selling yang memanfaatkan fasilitas Internet dimana terdapat website yang dapat menyediakan layanan "get and deliver" (http://r-marpaung.tripod.com/ElectronicCommerce.doc, diakses tanggal 22 April 2007).
    •  Menurut David Baum, pengertian e-commerce adalah: “E-Commerce is a dynamic set of technologies, applications, and business process that link enterprise, consumers, and communities through electronic transactions and the electronic exchange of goods, services, and information”. E-Commerce merupakan satu set dinamis teknologi, aplikasi, dan proses bisnis yang menghubungkan perusahaan, konsumen, dan komunitas tertentu melalui transaksi elektronik dan perdagangan barang, pelayanan, dan informasi yang dilakukan secara elektronik (David Baum dalam Onno W. Purbo, 2000 : 2).
    • Roger Clarke dalam “Electronic Commerce Definitions” menyatakan bahwa e-commerce adalah “The conduct of commerce in goods and services, with the assistance of  telecomunications and telecomunications-based tools”  (e-commerce adalah tata cara perdagangan barang dan jasa yang menggunakan media telekomunikasi dan telekomunikasi sebagai alat bantunya) (http://www.anu.edu.au/people/Roger.Clarke/EC/ECDefns.html, diakses tanggal 22 April 2007) 
    • Bryan A. Garner juga menyatakan bahwa “E-Commerce the practice of buying and selling goods and services trough online consumer services on the internet. The e, ashortened from electronic, has become a popular prefix for other terms associated with electronic transaction”. Dapat dikatakan bahwa pengertian e-commerce yang dimaksud adalah pembelian dan penjualan barang dan jasa dengan menggunakan jasa komputer online di internet (dlm Abdul Halim Barakatullah dkk, 2005 : 12).
  • E-business
    • E-business adalah praktek pelaksanaan dan pengelolaan proses bisnis utama seperti perancangan produk, pengelolaan pasokan bahan baku, manufaktur, penjualan, pemenuhan pesanan, dan penyediaan servis melalui penggunaan teknologi komunikasi, komputer, dan data yang telah terkomputerisasi. (Steven Alter. Information System: Foundation of E-Business. Prentice Hall. 2002) 
    • Definisi e-business menurut IBM adalah sebuah pendekatan yang aman, fleksibel, dan terintegrasi untuk memberikan nilai bisnis yang berbeda dengan mengkombinasikan sistem dan proses yang menjalankan operasi bisnis utama dengan pemanfaatan teknologi internet. (Christoper Stoole. 2000). 
    • E-business meliputi semua hal yang harus dilakukan menggunakan teknologi informasi dan komunikasi (ICT) untuk melakukan kegiatan bisnis antar organisasi maupun dari organisasi ke konsumen. (Sid L. Huff, dkk. 2000. Cases in Electronic Commerce. McGraw-Hill).
    • E-business adalah mengenai penggunaan teknologi internet untuk melakukan transformasi proses bisnis yang dilakukan. Bentuk e-business yang paling mudah terlihat adalah pembelian barang secara online baik retail maupun grosir. (Samantha Shurety.1999. E-business with Net.Commerce. Prentice Hall).
    • Menghubungkan sistem teknologi informasi tradisional dengan internet akan menjadi sebuah e-business. (Daniel Amor. 2000. The E-business Revolution. Prentice Hall).
    • Definisi e-business secara sederhana adalah penggunaan internet untuk berhubungan dengan konsumen, rekan bisnis, dan supplier. Penggunaan internet menyebabkan proses bisnis menjadi lebih efisien.. (Executive Guides: Business To Customer www.netessence.com.cy)


ANALISIS

Dalam mengembangkan usahanya di Indonesia, produk restoran cepat saji KFC ini sangat diminati oleh konsumen. Walaupun produk mereka lebih mengkhususkan kepada produk ayam goreng. Tetapi ayam goreng KFC lebih dikenal oleh lapisan masyarakat di Indonesia, karena restoran KFC lebih dahulu dibangun di bandingkan restoran cepat saji lainnya, dan sekaligus pelopor terhadap restoran fast food di Indonesia. Walaupun KFC kurang unggul dalam menu atau produk mereka yang lainnya, tetapi masyarakat sudah percaya bahwa ayam goreng KFC lebih enak di bandingkan produk ayam goreng restoran fast food lainnya. Selain itu KFC selalu mengeluarkan paket murah dan hadiah hadiah bila konsumen membeli produk mereka.
E-Commerce menurut saya adalah kegiatan membeli atau menjual barang atau jasa melalu media internet. Sedangkan E-Business menurut saya adalah suatu kegiatan atau aktifitas dari kegiatan membeli atau menjual barang atau jasa dari E-Commerce tersebut.
Pada kesempatan kali ini, saya akan menganalisis EBC ( E-business And E-commerce ) dari pengalaman yang pernah saya lakukan yaitu, delivery produk KFC Indonesia secara online ( delivery order ) yang bisa diakses di http://www.kfcku.com/.  
Untuk E-commerce, kenapa saya lebih memilih KFC daripada restoran fast food lainnya? Karena menurut saya pemesanan pada KFC ini sangatlah mudah, bahkan untuk pelanggan yang baru order melalui internet untuk pertama kali. Pelanggan hanya tinggal memilih paket-paket yang telah disediakan dan menu yang telah dipilih akan sampai di rumah tanpa harus jauh-jauh pergi ke gerai KFC tersebut berada.
Untuk E-business pada KFC dari segi promosi produknya pada jejaring sosial sangatlah tinggi. Karena terdapat Facebook Page “KFC Indonesia”, akun Twitter KFC “@KFCINDONESIA”, dan KFC Youtube Channel “kfcindonesia”. Pengaruh dari media jejaring sosial tersebut selain memberikan suatu informasi positif kepada masyarakat, tetapi juga memberikan peningkatan nilai bisnis pada KFC itu sendiri.

Berikut kelebihan dan kekurangan pada KFC: 
Kelebihan: 
  1. Harga yang terjangkau. 
  2. SDM ( Sumber Daya Manusia ) keterampilan sebagai karyawan yang bekerja di perusahaan KFC tersebut sangat handal dalam melayani kebutuhan pelanggan. 
  3. Produk utama masakan KFC yaitu ayam goreng, sangat khas dan sesuai dengan selera masyarakat Indonesia. 
  4. Terdapat beberapa gerai KFC yang memberikan pelayanan 24 jam, yang membuat masyarakat dapat menikmati menu KFC kapan saja mereka inginkan. 
Kekurangan: 
  1. Dari segi menu, KFC lebih mengandalkan dari produk ayam gorengnya, di bandingkan menu yg lain. Oleh karena itu masyarakat lebih mengenal KFC yaitu ayam goreng di bandingkan menu yang lainnya. Contoh menu andalan di KFC : Hot n Spicy Chicken.